Kepada Malam, Cinta dan Rindu Itu Datang

Sampai kapan harus bertahan? Seumpama tertekan di batin. Terpenjara di jeruji milik sendiri. Tetapi malam yang sudah datang, mencoba untuk menemaniku. Membuat sesuatu yang berbeda meski malam saat ini sama seperti malam-malam sebelumnya yang kulewati. Entah apa yang membuatku harus menulis seperti ini. Entah apa, seolah ada bisikan yang menyuruhku untuk segera menggerakkan jemari ke atas keyboard meski kutahu harus sampai kapan aku bertahan menjadi orang yang kaku. Orang yang takut. Gelisah tumpah ruah kepada malam.

Hanya kepada malam aku dapat membuka cakrawala renungan. Membuat beberapa sketsa kehidupan sebuah perjalanan panjang. Tempat perenungan. Teman sepenanggungan. Dan hanya malam yang lebih mengerti akan apa yang harus kuperbuat, apa yang telah aku perbuat, pun apa yang sedang aku perbuat, tak pelak pikiran juga.

Cinta... Rindu...

Adalah satu paket yang tak terpendam. Rindu datang sebab adanya cinta, pun cinta hadir karena adanya rindu. Begitu persepsi sederhanaku. Pun saat ini aku sedang dilanda oleh dua kata tersebut meski kumasih meragukan apa yang sedang kucintai dan kurindui?

Sebab aku belum mengerti meski inikah yang sedang kurasa?
Kepada Malam, Cinta dan Rindu Itu Datang
Ilustrasi (Gambar) bersumber dari Google

cinta... rindu...
dalam benak si kerdil
seumpama pejamkan mimpi dan nyata
alam yang beda, sendiri
menyiksa namun menikmati
pada hati, pada jiwa, pun pada hidup

cinta... rindu...
layakkah singgah dan menginap untuk masa yang lama
di hati?

Dan aku tak mampu untuk menerjemahkan berbagai macam makna yang tersebar. Aku belum mampu mendeskripsikan dua kata itu. Aku hanya sedang merasakannya, menikmatinya, dan merasukkan segala rasa ke dalamnya. Hati, ruh, jiwa, dan jasad.

Dan hanya kepada malam saat ini kutumpahkan sebaris kata, sejelek makna untuk dapat dimengerti, setidaknya untuk diri sendiri. Apa cinta dan rindu itu?

Jakarta -dalam sebuah lamunan malam-, 2013

Hanya sebuah catatan langsung yang entah mengelabuiku atau tidak melalui bisikan malam yang tak panjang. Hanya selintas sesaat hati bercengkrama dengan khayal dan maya yang tak tersentuh sedikit pun sebab aku belum mengenal Tuhan seutuhnya meski mencoba mengenal-Nya dan jatuh cinta kepada-Nya.

Cinta... Rindu...

Belum ada Komentar untuk "Kepada Malam, Cinta dan Rindu Itu Datang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel