Guru Sebagai Fasilitator
27.11.12
Tulis Komentar
Salah satu fungsi dan tugas guru adalah sebagai seorang fasilitator. Untuk memenuhi kriteria sebagai fasilitator, ada beberapa pendapat yang menyebutkan batasan-batasan yang harus dimiliki guru tersebut. Seperti apa dan bagaimana saja batasan tersebut, mari kita simak bersama pada poin-poin berikut.
Menurut E.Mulyasa (2008) ada tujuh sikap yang harus dimiliki guru, seperti yang diidentifikasi Rogers (dalam Knowles, 1984) berikut ini:
- Tidak berlebih mempertahankan pendapat dan keyakinannya atau kurang terbuka.
- Dapat lebih mendengarkan peserta didik, terutama tentang aspirasi dan perasaannya.
- Mau dan mampu menerima ide peserta didik yang inovatif dan kreatif, bahkan yang sulit sekalipun.
- Lebih meningkatkan perhatiannya terhadap hubungan dengan peserta didik seperti halnya terhadap bahan pelajaran.
- Dapat menerima komentar balik (feedback), baik yang bersifat positif maupun negatif, dan menerimanya sebagai pandangan yang konstruktif terhadap diri dan perilakunya.
- Toleran terhadap kesalahan yang diperbuat peserta didik selama proses pembelajaran.
- Menghargai prestasi peserta didik, meskipun biasanya mereka sudah tahu prestasi yang dicapainya.
Selain sikap di atas, setidaknya ada sembilan resep untuk diperhatikan dan diamalkan seorang guru agar pembelajaran berhasil membedakan kapasitas intelektual anak didik. Berikut resepnya:
- Kurangi metode ceramah.
- Berikan tugas yang berbeda bagi setiap peserta didik.
- Kelompokkan peserta didik berdasarkan kemampuannya.
- Perkaya bahan dari berbagai sumber aktual dan menarik.
- Hubungi spesialis bila ada peserta didik yang mempunyai kelainan.
- Gunakan prosedur yang bervariasi dalam penilaian.
- Pahami perkembangan peserta didik.
- Kembangkan situasi belajar yang memungkinkan setiap peserta didik bekerja dengan kemampuan masing-masing pada tiap pembelajaran.
- Libatkan peserta didik dalam berbagai kegiatan seoptimal mungkin.
Sementara itu, untuk guru yang berhasil mengajar berdasarkan perbedaan tersebut, biasanya memahami peserta didik melalui aktifitasnya. Adapun aktifitas/kegiatan tersebut diantaranya sebagai berikut:
- Mengobservasi peserta didik dalam berbagai situasi, baik di kelas maupun di luar kelas.
- Menyediakan waktu untuk mengadakan pertemuan dengan peserta didik, sebelum, selama dan setelah pembelajaran.
- Mencatat dan mengecek seluruh pekerjaan peserta didik, dan memberikan tanggapan yang membangun.
- Mempelajari catatan peserta didik yang adequate (memadai).
- Membuat tugas dan latihan untuk kelompok.
- Memberikan kesempatan khusus bagi peserta didik yang memiliki kemampuan yang berbeda.
- Memberikan penilaian secara adil dan transparan.
Ilustrasi (gambar) bersumber dari Google |
Agar dapat memenuhi kriteria-kriteria di atas, guru dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi, diantaranya sebagai berikut:
- Menguasai dan memahami kompetensi dasar dan hubungannya dengan kompetensi lain dengan baik.
- Menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar sebagai suatu profesi.
- Memahami pengalaman, kemampuan dan prestasi peserta didik.
- Menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar dan membentuk kompetensi peserta didik.
- Mengeliminasi bahan-bahan yang kurang penting dan kurang berarti dalam kaitannya dengan pembentukan kompetensi.
- Mengikuti perkembangan pengetahuan mutakhir.
- Menyiapkan proses pembelajaran.
- Mendorong peserta didik untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
- Menghubungkan pengalaman yang lalu dengan kompetensi yang akan dikembangkan.
Kondisi seperti ini menuntut seorang guru untuk senantiasa belajar meningkatkan kemampuan, siap dan mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk belajar dari peserta didiknya.
*) Rangkuman dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat dan kesempurnaan hanyalah milik Allah swt.
Belum ada Komentar untuk "Guru Sebagai Fasilitator"
Posting Komentar